Selasa, 07 Juli 2009

Gua di Kalimantan Tengah


Eksplorasi survey pada saat ini masih belum banyak di lakukan oleh para ahli di pulau Kalimantan (Borneo) selain di daerah Serawak (Malaysia). Terutama di daerah Mulu yang sangat terkenal dengan gua-guanya yang megah dan raksasa.

gua kalimantan tengah Gua di Kalimantan Tengah

Apa benar ada gua di Kalimantan Tengah?

Pertama kali di lakukan penelitia tentang gua yang ada di Kalimantan dilakukan oleh PALAWA UAJY di Taman Nasional Betung Karihun dan Roberts (1990), seorang petualang gua asal Perancis yang melakukan penelitian tentang gua di Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan. Penelitiannya yang di lakukannya terhadap fauna baik itu menyangkut kehidupan maupun keanekaragamannya. Gua yang terdapat di Kalimantan Tengah terletak di daerah Tumbang Topus, Hulu Sungai Barito. Ternyata gua yang ada di daerah Tumbang Topus tidak hanya ada satu tetapi lumayan banyak. Dari hasil eksplorasi survey Badan Pusat Penelitian - Biologi (LIPI) di peroleh ada sekitar empat belas buah gua dengan rincian sembilan gua dipetakan dan sisanya lima gua tidak dipetakan. Terdapat juga lokasi gua yang berbeda yaitu sebelas buah gua ada di daerah Panat, dua gua Samali dan satu gua di kota Puruk Cahu (kabupaten Murung Raya). Panjang lorong dari gua yang dipetakan 2952 meter, gua yang paling panjang adalah gua Liang Hajud.

Lingkungan gua memiliki ekosistem yang sangat unik untuk diamati, karena gua tidak pernah mendapat cahaya sepanjang hidupnya (gelap), hal itulah yang membedakannya dengan ekosistem lain sepeti ekosistem hutan hujan tropis, ekosistem sawah, ekosistem pantai, ekosistem sungai, maupun ekosistem danau. Maka, gua banyak menyimpan keanekaragaman maupun tingkah laku dari komponen biotiknya (flora maupun fauna). Lingkungan gua di bedakan menjadi 3 bagian, yaitu zona terang, zona peralihan, dan zona gelap.

Fauna (hewan) yang hidup di dalam gua pun harus dapat beradaptasi dengan lingkngan gua agar fauna tersebut dapat melestarikan jenis (spesiesnya). Tingkat adaptasi fauna yang hidup di dalam ekosistem gua di bagi menjadi tiga golongan, yaitu troglosen, troglofil, dan troglobit. Troglobit untuk daerah terestrial dan untuk daerah akuatik disebut dengan stigosen. Istilah-istilah ini selanjutnya akan digunakan sebagai "sebutan" dari yang bersangkutan terhadap ekosistem gua. Kelompok troglosen adalah kelompok hewan yang hidup daerah terang, troglofil adalah kelompok hewan yang hidup di daerah peralihan, dan troglobit adalah hewan yang hidup di daerah gelap.

Tumbang Topus merupakan cakupan kecamatan Sumber Barito serta merupakan desa yang paling ujung dari hulu sungai Barito.

Maubaca Artikel yg lain



0 komentar:

Posting Komentar

JENDELA © 2008. Design by :Yanku Templates Sponsored by: Tutorial87 Commentcute