Kamis, 21 Oktober 2010

Perkembngan anak usia 2-3 Tahun

Mengapa penting berkomunikasi dengan anak usia 2-3 tahun?
Berkomunikasi dengan anak bahkan sejak mereka baru lahir, adalah salah satu pengalaman yang paling menyenangkan dan menjadi sebuah hadiah luar biasa bagi orangtua maupun anak. Anak-anak akan sangat antusias untuk belajar pada usia berapapun, menyerap informasi melalui interaksi setiap hari dan pengalaman dengan anak lain, maupun orang dewasa.


Bagaimana orangtua dapat berkomunikasi dengan anak usia 2-3 tahun?
Ketika anak dilibatkan dalam permainan dan percakapan interaktif, anak dapat semakin tedorong untuk belajar. Membaca buku, bernyanyi, bermain permainan kata-kata, atau mengajak bicara anak akan meningkatkan perbendaharaan katanya, sekaligus memberinya kesempatan untuk melatih keterampilan mendengarkan.



Dibawah ini terdapat beberapa saran yang dapat dilakkan untuk membantu keterampilan komunikasi anak:

* Bicara dengan anak mengenai kegiatan yang dilakukannya hari ini atau kegiatan yang ingin dilakukan keesokan harinya. Misalnya: ”Nak, sore ini hujan ni, enaknya kita ngapain ya?” atau berdiskusi tentang kegiatan hari ini pada saat mau tidur.

* Bermain pura-pura.

* Membacakan buku favoritnya berulang-ulang dan dorong anak untuk ikut membaca kata yang ia tahu. Dorong juga anak untuk ’berpura-pura’ membaca (biarkan anak yang ’membacakan’ buku untuk Anda).



Pola komunikasi anak kelompok usia 2-3 tahun
Antara usia 2-3 tahun, anak mengalami perkembangan berbahasa yang sangat pesat. Meskipun setiap anak memiliki perkembangan yang berbeda-beda, namun pada usia 2 tahun sebagian besar anak dapat mengikuti arahan atau intruksi sederhana. Mereka juga dapat mengatakan 50-200 kata-kata. Pada usia 2 tahun, anak juga mulai menirukan apa yang ia dengar dan mulai mengkombinasikan kata-kata walaupun masih belum jelas.



Pada usia 2,5 tahun, seorang anak akan menguasai setidaknya 200 kosa kata. Ia juga akan dapat mengikuti intruksi tambahan seperti ”datang ke ayah”. Anak yang berusia 3 tahun akan memiliki kosa kata sebanyak 200-300 kata dan ia akan mulai mengabungkan kata-kata menjadi kalimat pendek.



Pada keterampilan berbahasanya, saat ini anak-anak akan lebih mengerti dan dapat mengucapkan kata-kata dengan lebih jelas. Mereka biasanya mulai menggunakan bahasa pada percakapan singkat, biasanya dalam bentuk pertanyaan-jawaban. Pada usia 3 tahun, anak sudah dapat menggunakan bahasa secara baik, mencoba-coba merangkai kalimat, mengungkapkan masalah yang dihadapinya atau memahami konsep-konsep.



Apa yang sebaiknya dilakukan, bila orangtua mencurigai adanya masalah komunikasi pada anak?
Orangtua yang menduga atau mencurigai anaknya memiliki masalah pendengaran, pengucapan kata atau kejelasan bicara, tak perlu segan untuk berkonsultasi dengan dokter anak. Tes pendengaran dapat dilakukan sebagai diagnostik awal untuk menentukan apakah ada masalah pendengaran.



Jika Anda mencurigai anak memiliki masalah pendengaran pada tahap apapun, ia harus mendapatkan evaluasi. Usia 2 tahun bukanlah usia yang terlalu dini untuk mengkonsultasikan anak ke terapis wicara, khususnya jika anak tak dapat mengikuti perintah atau menjawab ”ya” atau ”tidak” pada pertanyaan sederhana.



Setelah dilakukan evaluasi, terapis wicara atau speech-language pathologist (ahli yang dapat mengevaluasi dan melakukan treatment terhadap gangguan bahasa dan bicara) dapat merekomendasikan terapi yang dapat diterima anak. Terapis juga dapat merujuk anak developmental paediatrician jika ada kecurigaan adanya keterlambatan perkembangan secara umum, misalnya keterlambatan di lebih dari satu area perkembangan meliputi area motorik kasar, motorik halus, problem solving, perkembangan bahasa dan sosial.



Masalah Komunikasi yang umum terjadi pada kelompok usia ini

Masalah komunikasi untuk anak usia 2-3 tahun meliputi:

* Masalah pendengaran

* Masalah mengikuti arahan/instruksi

* Rendahnya jumlah kosakata (kesulitan mengingat kata-kata)

* Kesulitan dalam pengucapan

* Bicara masih tidak jelas

* Keterlambatan keterampilan merangkai kata (Delayed acquisition of phrasing skills)



Masalah seperti cadel, merupakan proses perkembangan yang biasanya akan dapat dilalui oleh anak-anak. Jadi bukan masalah serius, karena akan hilang seiring pertambahan usianya. Namun demikian, ada sebagian anak yang membutuhkan terapi intensif yang mungkin diperlukan. Temui terapi wicara, psikolog anak atau dokter anak Anda untuk mendapatkan konsultasi, assesment atau penanganan.

Maubaca Artikel yg lain



0 komentar:

Posting Komentar

JENDELA © 2008. Design by :Yanku Templates Sponsored by: Tutorial87 Commentcute